”Happy birthday to you”
“Happy birthday to you”
“Happy birthday, happy birthday”
“Happy birthday to you”
Jika kalian masih ingat dan hafal lirik lagu itu berarti masa kecil
kalian bahagia, kenapa saya bilang begitu? Karena setiap tahun pasti
usia kita akan bertambah, dan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang
tua untuk bisa merayakan ulang tahun anaknya pada hampir setiap
tahunnya. Mengundang teman-teman satu kampung, potong kue sampai potong
tumpeng, dapat kado dan masih banyak lagi hal-hal seru pada hari ulang
tahun.
Tapi semakin dewasa kita pun akhirnya sadar, bukan kita, lebih
tepatnya saya. Rasanya dulu ingin sekali merayakan ulang tahun setiap
tahun, karena saya tahu pasti bakal banyak makanan dan hadiah di hari
itu. Banyak teman dan keluarga yang datang, bahagia sekali rasanya.
Terakhir saya minta dirayain ulang tahun itu waktu SMA kalau tidak
salah, tapi Haha (Ibu) saya menjanjikan nanti kalau saya sudah genap 17
tahun.
Sweet seventeen gitu ceritanya, makna usia 17 itu
digambarkan bahwa kita sudah mulai memasuki usia remaja. Kita sudah
mulai punya KTP, SIM, dan mungkin sudah boleh pacaran. Tapi tidak buat
saya, saya nggak boleh pacaran selama masih sekolah.
Seingat saya itu perayaan ulang tahun terakhir saya dengan mengundang
teman-teman, terakhir dan tak terlupakan karena saya dikerjain sama
Haha saya waktu itu. Begitulah sekiranya, ketawa sendiri kalau diingat.
Sejak saat itu saya sadar bahwa setiap tahun usia saya makin bertambah,
dan saya semakin tambah tua dan tua. Tapi nggak tahu kapan dewasanya,
tua terus sih. Setiap tahun saya selalu berharap usia saya cukup sampai
20 saja, kalau pun bertambah biarkan asal saya tetap 20 tahun. Cukup
mengerikan ketika menyadari bahwa kita menjadi semakin tua disetiap
harinya, kita bukan lagi balita, bukan lagi anak-anak, dan bukan lagi
remaja.
Waktu masih kecil kita sangat senang ketika berulang tahun, orang tua
kita juga bahagia. Merayakan ulang tahun dengan tujuan mensyukuri
karena anaknya sudah semakin besar dan sehat, mengundang banyak teman
dan saudara dengan harapan semua mendo’akan kita. Ketika remaja kita
lebih sering merayakan ulang tahun bersama teman-teman, meskipun hanya
sekedar mentraktir makan beberapa teman dekat adalah simbol perayaan
ulang tahun para remaja. Dan ketika tumbuh semakin dewasa saya lebih
suka jika semua orang melupakan tanggal lahir saya, saya lebih suka
ketika tidak ada ucapan “Selamat Ulang Tahun” secara langsung atau pun
di sosial media. Kata “Selamat Ulang Tahun” saat ini lebih tepatnya
adalah ucapan “Selamat Bertambah Tua”, bahkan kadang saya pun lupa
berapa usia saya saat ini. Kadang saya harus menghitungnya menggunakan
kalkulator, dan setelah itu saya depresi berat.
Pada akhirnya, mau tidak mau, suka atau pun tidak suka kita bertambah
tua juga. Tubuh kita semakin melemah, rambut kita kelak akan memutih
dan kulit kita tidak akan sekencang saat ini. Ketika itu lah anak cucu
yang akan merayakan ulang tahun kita, mereka bersyukur ketika kita sudah
semakin tua dan masih sehat. Itu makna ulang tahun di usia tua,
mensyukuri atas kesehatan yang masih diberikan oleh Tuhan sampai saat
itu. Bukan lagi untuk sekedar hura-hura, mungkin meniup lilin pun kita
sudah tidak mampu lagi.
Tidak semua orang bisa merayakan ulang tahun, anak-anak jalanan pun
tidak pernah tau bagaimana rasanya krim di kue tart. Bagaimana gurihnya
nasi berwarna kuning, dan kado apa yang akan mereka dapatkan ketika
mereka ulang tahun. Bahkan mereka tidak pernah memperdulikan hal itu,
asal perut mereka kenyang mereka masih terlihat bahagia. Jadi entah
ketika hari ulang tahun kita atau pun hanya hari-hari biasa sudah
sepatutnya kita bersyukur kepada Tuhan atas limpahan rizki dan segala
anugerahNya, hingga kita masih diberikan umur panjang. Diberikan
kesempatan untuk menjadi manusia yang jauh lebih baik lagi dari
hari-hari yang lalu, masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki segala
kesalahan kita di masa lampau.
*Selamat Ulang Tahun buat teman, sahabat dan saudara saya di seluruh
dunia, semoga senantiasa Tuhan memberkati kita semua. Aamiin.